[BOOK REVIEW] To All The Boys I've Loved Before by Jenny Han

Judul : To All the Boys I’ve Loved Before
No. ISBN : 978-602-71505-1-5
Penulis : Jenny Han
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penerbit : Spring
Jumlah Halaman : 380 hlm
Kategori : Fiksi, Remaja


Blurb:

LARA JEAN menyimpan surat-surat cintanya di sebuah kotak topi pemberian ibunya.

Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk surat.  Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.

Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah oleh siapa.

Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya—termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.



Reasons why do I want read this book:

  •               I love its cover since the first time I saw
  •              The synopsis really makes me interested
  •              Good rating on goodreads
  •              I got a recommendation about this book from my friend
  •             I wanna read Spring’s book, cause I’ve never touch-read it before. So yeah, this is my 1st time!
  •              Last, Haru Publisher open IIBF stand then gave us a higher discount, ugh thanks!


AND THEN HERE IS MY REVIEW
Waktu pertama kali baca aku dibuat kaget dengan banyaknya footnote yang diselipkan di halaman-halaman awal. Menurutku sedikit—cukup mengganggu, karena membuat mataku goyah untuk membacanya, dan jadi tidak fokus dengan bacaanku. Bab-bab awal mendeskripsikan secara singkat—maaf kupikir agak bertele-tele, tentang bagaimana keadaan kehidupan Lara Jean. Ditambah lagi alurnya agak lambat di awal cerita. Sempat membuat bosan tetapi entah mengapa aku terus membacanya. Seperti ada dorongan kuat dari dalam hati, bahwa buku ini akan memberikan kepuasan bagiku. Atau beginikah gaya penulisan Jenny Han untuk memikat hati para pembacanya? (fyi, this is the first time I read her book, so sorry if I don’t know too much about her).


Aku bersyukur ketika sampai pada halaman terakhir novel TATBILB (disingkat aja ya biar irit😅). Luar biasa, tokoh Peter di novel ini berhasil membuatku jatuh cinta. Novel ini bertemakan dunia percintaan remaja. Tetapi Jenny Han berusaha untuk mengangkat bahasan tentang keluarga disini. Kebetulan, sebelumnya aku baru saja membaca novel The Chronicles of Audy terbitan Haru. Yang mana temanya sama-sama mengangkat tentang cinta dan keluarga. Jadi, tidak hanya cinta klise yang mengambil kesan baper-bapernya, kasih sayang keluarga juga berhasil ia paparkan. So, sudah pasti buku ini memberikan banyak pesan moral tidak hanya sekadar memberikan kesan baper.


“Ada apa sih dengan cewek dan hujan?” Peter bertanya-tanya.
“Aku tak tahu…. Kurasa mungkin karena segala sesuatu terlihat lebih romantis di bawah guyuran hujan,”
—halaman 159


Puas, karena terjemahannya rapih dan apik. Dan ehm, sepertinya aku tidak menemukan typo di novel TATBILB cetakan pertama. Senang, karena pergantian babnya cepat dan tidak bertele-tele. Entah mengapa, aku lebih senang dengan novel yang pergantian babnya cepat. Tambah senang, karena saban pergantian bab, ku temukan ilustrasi surat cinta. Bookmarknya lucu banget lagi. Ah, jadi makin cinta!


Endingnya sih, menurutku cukup mudah untuk ditebak, apalagi jika kamu sering membaca novel detektif atau novel yang bikin mikir gitu lah. Kalau aku sih sudah bisa menebaknya tapi ragu-ragu (maklum pembaca sok pintar) dan akhirnya melupakan tebakanku sendiri. Lalu menikmati alur cerita yang ada.


“Konyol sekali rasanya, merasa sangat kecewa karena sesuatu yang baru kau sadari bahwa kau menginginkannya, bukan begitu?”—halaman 277


Tapi yang paling top itu tokoh dan karakter penokohannya! Terasa begitu nyata dan ada. Sedih rasanya saat menyadari bahwa tokoh-tokoh tersebut hanya nyata dalam novel dan bayanganku. Bukan di dunia nyata tempat aku hidup menjadi nyata. Kamu akan ikut merasa panik ketika surat-surat cinta Lara Jean terkirimkan. Akan ikut jatuh cinta dengan Peter. Akan ikut merasa nyaman dan berhati-hati main hati dengan Josh. Dan banyak hal lainnya yang bisa membuatmu serasa terjun ke dalam ceritanya.


“Karena kadang-kadang kau hanya merasa sedih dan kau tidak bisa menjelaskannya.”—halaman 370


Aku merasa mirip dengan Lara Jean—kupikir kami memiliki begitu banyak persamaan. Kecuali fakta  bahwa ia anak kedua, dan aku anak pertama.

Lalu Peter K! oh, kau membuatku begitu jatuh. Ya, jatuh-sejatuh-jatuhnya orang jatuh cinta. Terima kasih telah membuat jantungku berdegup kencang saban kali aku membaca dialogmu dengan Lara Jean! Terima kasih telah membuat aku menahan nafas saban kali kau melakukan hal yang manis untuk Lara Jean. I wish I was her.

Margot, terima kasih telah menginspirasiku untuk menjadi kakak yang baik bagi adik-adikku. Akan kuusahakan untuk selalu menjaga mereka dengan baik.

Dan Josh, terima kasih telah sedikit memberiku ruang nyaman. Kau mengingatkanku terhadap keinginanku memiliki kakak laki-laki. I wish you were here bro.

Aku beri 4.5  bintang untuk novel To All The Boys I've Loved Before.

Comments

Popular posts from this blog

[BOOK REVIEW] Secangkir Kopi dan Pencakar Langit by Aqessa Aninda

[BOOK REVIEW] Nais Tu Mit Yu by Dina Mardiana

[BOOK REVIEW] Tentang Kamu by Tere Liye