Posts

Showing posts from November, 2015

Indonesian Teenagers?

"Kamu ilang-ilangan aja aku tetep sayang" "Kalo dunia sempit, aku udah sama kamu kali" "Ketika cewe bilang 'gapapa' berarti dia 'ada apa-apa', ngerti nggak?" "Gausah caper kalo ngasih kepastian aja masih bercanda" "Gausah baper diliatin doi, itu karena dia punya mata" "Yaelah kacang lupa kulit, baru dapet temen baru aja udah ngesok" "Tamu gabakal masuk kalo tuan rumahnya ngga ngizinin masuk kok" "Capek, berangkat pagi pulang sore. Udah kayak orang kerja. Kita bukan robot pak, bu! Kita capek hidup dengan kurikulum pendidikan seperti ini" "Sekolah capek ya" "Gua gasuka matematika, gua suka bola" ............. dll Yaa, cuplikan "quotes" diatas menggambarkan potret generasi penerus bangsa Indonesia. Memang, tidak semuanya begitu. Namun, sebagian besar bertingkah seperti itu. Sedih bukan? Hanya mengeluh dan terus mengeluh. Lalu, jika yang di

Si Babi Hutan

Image
               Si Babi Hutan. Bukan, dia bukan seekor babi yang sedang berkeliaran di sebuah hutan liar. Dia adalah tukang jagal nomor satu di keluarga Tong.  Dia memang tukang jagal, tetapi nilai logika, matematika, dan potensi akademik lainnya diatas rata-rata. Ia jenius.  Tidak perlu tiga kali menyebut namanya seperti ‘bento’ di lagu Iwan Fals, sekali sebut namanya semua orang yang mendengarnya akan segan. Si Babi Hutan, itulah sebutan nama untuknya.                                 Sejak mengetahui Tere Liye mengundurkan jadwal terbit novel “Hujan” saya cukup kecewa. Namun, ternyata beliau merilis novel lainnya yang berjudul “Pulang.” Dan sudah beredar di toko buku Gramedia. Langsung saja cusss ke Gramedia! Kebetulan hari itu saya mau pergi, jadi bisa mampir ke Gramedia. Pertama kali saya melihat cover bukunya, saya kira novel “Pulang” menceritakan tentang kisah percintaan anak rantau. Dan yaaaaa! Dugaan saya tidak salah namun juga tidak benar secara keseluruhan. Novel i