[BOOK REVIEW] P.S. I Still Love You by Jenny Han

Judul : P.S. I Still Love You (To All The Boys I've Loved Before #2)
No. ISBN : 978-602-71505-3-9
Penulis : Jenny Han
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Titish A.K.
Penerbit : Spring (imprint Haru)
Jumlah Halaman : 356 hlm
Kategori : YA, Contemporary, Romance

***

photo by me

 Blurb:

Lara Jean tidak mengira akan benar-benar jatuh cinta pada Peter.

Dia dan Peter tadinya hanya berpura-pura.
Tapi tiba-tiba saja mereka tidak lagi pura-pura.
Sekarang, Lara Jean tambah bingung dengan
perasaannya dan juga dengan situasi
yang dia hadapi.

Saat seorang pemuda dari masa lalunya tiba-tiba
kembali ke dalam kehidupannya, percikan yang
pernah dia rasakan pun kembali.
Bisakah seorang gadis jatuh cinta
pada dua pemuda sekaligus?

Buku ini adalah sekuel dari
To All The Boys I’ve Loved Before, tempat kita bisa
merasakan cinta pertama lewat Lara Jean.

Cinta tidak pernah mudah,
tapi mungkin itulah yang membuatnya luar biasa.

***

"... Semua terasa seolah akan berlangsung selamanya, tapi sebenarnya tidak. Cinta bisa pergi atau orang-orang bisa pergi, bahkan tanpa bermaksud untuk pergi. Tidak ada yang dijamin tidak akan berubah."—halaman 34-35

Kilas Balik Cerita
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, novel To All The Boys I’ve Loved Before memberikan ending yang sangatsangatsangat menggantung dan sangatsangatsangat tidak bisa ku terima begitu saja. Dan yep, novel P.S. I Still Love You merupakan sekuel dari novel To All The Boys I’ve Loved Before (cek reviewnya disini!). Di buku sekuelnya ini Jenny Han menyajikan cerita tentang kelanjutan kisah cinta seorang Lara Jean dengan Peter Kavinsky.

Lara Jean dan Peter Kavinsky akhirnya tidak lagi berpura-pura pacaran. Mereka satu sama lain benar-benar saling jatuh cinta. Namun, cinta memang tidak pernah mudah. Seringkali hal-hal sepele mengubahnya menjadi sulit.

Ketika Lara Jean sedang mengalami euphoria jatuh cinta pada Peter, tiba-tiba seorang pemuda dari masa lalunya datang kembali ke dalam kehidupannya. Well, mungkin sebagian dari kalian sudah bisa menebak atau bahkan mengetahui siapa sosok pemuda dari masa lalunya Lara Jean ini. Tapi, mari kita sebut pemuda ini dengan ‘Mr. X’. Aku tidak mau menyebut nama aslinya, supaya tidak spoiler.

source: google

Kata orang, suatu hubungan tidaklah berarti jika tidak pernah menghadapi ombak dan badai besar. Karena Jenny Han ingin membuat cerita hubungan cinta Lara yang berarti, maka dihadirkan konflik-konflik yang biasa terjadi dalam suatu hubungan. Hal-hal pemicu konfliknya biasa, tapi cara Jenny merangkaikan satu demi per satu konfliknya patut diacungi jempol.

source: google

Pertama, dari sisi Lara Jean. Kedua, dari sisi Peter. Tidak tanggung-tanggung, Peter dibawa ke dalam posisi yang sulit oleh Genevieve—mantan Peter. Dimana disitu Peter merasa bimbang dan serba salah. Sehingga terjadi kesalahpahaman antara Lara Jean dengan Peter. BOOM!

"Dan jangan pernah memercayakan pemuda itu untuk melindungimu. Seorang wanita selalu bisa melindungi dirinya sendiri."halaman 142-143

***

 "Tapi kau tidak bisa menilai siapa yang paling kau cinta berdasarkan berapa lama kau mencintai mereka."—halaman 174


Plot
Waktu memutuskan untuk membeli novel P.S. I Still Love You aku mencoba untuk tidak memberikan ekpektasi tinggi. Karena banyak buku kedua dari novel serial yang membuatku kecewa dengan alur ceritanya. Tidak sedikit penulis yang sering memaksakan alur cerita. Namun, Jenny Han berhasil membuatku tersenyum-senyum sendiri ketika membaca alur ceritanya yang padu dan bermadu a.k.a. manis. Dan tentunya senyumku tanpa paksaan.

Novel serial ini termasuk buku-buku yang aku baca berulang kali. Alasannya karena aku begitu menyukai plot ceritanya. Dimulai dari masa-masa romantisnya Lara Jean dengan Peter yang membuatku jadi ingin punya pacar. Lalu, kehadiran Mr. X yang membuat Lara Jean tertarik dan membuatku merasa dikelilingi para cogan. Kemudian tingkah ‘seeker attention’ Genevieve yang hampir saja membuatku terkena hipertensi. Genevieve itu sungguh menyebalkan! Semuanya tercurahkan dengan sangat baik!


"Persahabatan bisa jadi hal yang sulit. Kalian sama-sama tumbuh dan berubah. Sulit untuk tumbuh dan berubah di waktu yang sama."—halaman 287


Tokoh dan Karakter
(Sangat) bisa dikatakan bahwa semua tokoh laki-laki yang diciptakan Jenny Han di serial ini merupakan pribadi yang sangat loveable. Peter? Nggak diragukan lagi, dia cowok impian hampir semua perempuan ya. Mr. X? Waduh, ini lagi tokoh baru yang bikin luluh. Tapi-tapi, aku lebih prefer Peter ya dibanding Mr. X. Mr. X tuh gimana ya, terlalu perfect menurutku. Kira-kira Lara Jean pilih siapa ya?

Semua tokoh perempuannya juga digambarkan dengan realistis, ada yang mandiri, cuek, pencari perhatian, manja, de el el. Ya, tau sendiri lah ya, siapa saja yang masuk ke dalam kategori sifat-sifat tersebut.

Aku rasa semua tokohnya mengalami kemajuan. Dalam artian kemajuan psikologis dan pembawaan dirinya. Semuanya terlihat semakin dewasa dan lebih bijaksana. Meskipun terkadang masih bersikap kekanak-kanakkan. Ada sih beberapa yang malah semakin childish, huek. Tetapi untuk Lara Jean, dia mengalami pendewasaan seiring berjalannya waktu.

Konflik
Di novel ini, sehabis satu masalah dipaparkan, lanjut lagi masalah lainnya. Benar-benar terjadi secara beruntun. Bahkan aku sampai menangis dua kali dan menahan napas berkali-kali. Imajinasi yang terbayang di kepalaku seperti terjadi secara nyata di depan mataku. Ya, aku terlalu mengkhayal. Tapi apa boleh buat? Konflik yang disajikan begitu seru dan terus-terusan membuat penasaran.

source: google

"Kau tidak mungkin bisa melindungi dirimu sendiri dari patah hati, Lara Jean. Itu bagian dari hidup."-halaman 275



Latar
Penggambaran latar suasananya oke banget sih. Buktinya aku sampai bisa mengkhayal beberapa adegan di novel ini terjadi secara nyata di depan mata. Penggambaran latar tempat dan waktunya pun bisa dengan mudah dibayangkan oleh para pembaca.

Sudut Pandang
Masih menggunakan sudut pandang yang pertama sama seperti pada buku pertamanya. Sehingga aku tidak bisa berhenti menyamakan dan memirip-miripkan diriku dengan Lara Jean. Tapi, memang pada dasarnya antara aku dan Lara Jean memiliki banyak kesamaan. Jadi wajar kan, jika aku merasa mirip dengan Lara Jean? xD

"... Kalau kau kehilangan seseorang dan rasanya masih menyakitkan, saat itulah kau tahu cinta kalian nyata."halaman 321


Tata Kebahasaan
Yah gimana ya, untuk tata bahasanya sudah no comment lagi lah. Aku sangat menikmati bahasa terjemahannya yang tidak terasa kaku. By the way, footnotenya semakin banyak aja lho. Tapi aku nggak terganggu lagi sih, karena sudah terbiasa. Malah jadi menambah pengetahuanku juga. Terakhir, aku nggak menemukan typo di buku ini. Yeay!

source: google

Ending
Dengan ini aku menyatakan, bahwa aku mengidolakan Jenny Han!!! Pernyataan ini didasarkan pada ending cerita P.S. I Still Love You yang menurutku tidak menggantung, dan bisa saja dijadikan akhir cerita dari trilogy ini, sehingga tidak perlu disebut trilogy, cukup dwilogy. What a sweet ending! <3

Overall
Rasa cintaku dengan buku sekuel ini sama dengan rasa cintaku dengan buku pertamanya. Cinta bangetsngetsngetsssssss! Meskipun kisah asmara Lara Jean ini banyak memaparkan budaya barat yang bisa dibilang cukup liberal dan bertentangan dengan budaya lokalku, aku tetap menghargainya dan tentunya tetap memilah-milah hal baiknya.

"... Yang pertama tidak selalu jadi yang terakhir, tapi akan selalu jadi yang pertama, dan itu istimewa."halaman 349


Aku memberikan 4,8 bintang dari 5 bintang untuk novel P.S. I Still Love You! And I still love you, Kavinsky! (wkwk) I can’t wait for the 3rd book. Semoga Jenny Han menutup cerita kehidupan asmara Lara Jean dengan gaya yang asyik, sehingga buku terakhirnya tetap menarik. Aamiin.

source: google.com

Comments

Popular posts from this blog

[BOOK REVIEW] Secangkir Kopi dan Pencakar Langit by Aqessa Aninda

[BOOK REVIEW] Nais Tu Mit Yu by Dina Mardiana

[BOOK REVIEW] Tentang Kamu by Tere Liye