Kutipan tentang Audisi di televisi (muslimahzone.arrahmah.com)
Audisi yang umumnya melibatkan karantina akan mengabadikan kegiatanmu
sehari-hari. Ibadahmu disyuting. Tilawahmu dilaporkan ke khalayak. Sedih
dan bahagiamu semua dalam pantauan kamera. Inikah yang memang kamu
inginkan di masa muda? Muslimah yang kalah pulang, yang menang lanjut
untuk kemudian mendapat hadiah dan sanjungan. Lalu apa yang membuat
muslimah satu dianggap lebih baik atau lebih buruk daripada lainnya?
Ibadah, hapalan, tilawah, akhlak, atau apa? Ingat, ini semua sifatnya
cuma sementara. Ini hanya permainan dan senda gurau semata.
Islam tak
akan pernah bangkit dari kontes sejenis ini. Bila ajang kecantikan ini
dianggap sebagai era mulai bangkitnya Islam, percayalah ini semua nol
besar. Belum pernah satu pun ada peradaban di dunia yang menjadi besar
karena kontes kecantikan. Sebaliknya, hancurnya satu negara itu sangat
besar peranan perempuan di dalamya ketika ia mulai bertingkah. Muslimah,
kita tak hendak menambah daftar panjang ini kan? Jadi, tolak tayangan
dan acara yang mengeksploitasi perempuan apalagi dengan simbol Islam.
Tak
perlu bir dilabeli halal. Tak perlu pacaran disebut islami. Sangat aneh
ketika judi dicari yang syar’i. Begitu juga dengan kontes kecantikan
yang memang modalnya adalah menilai perempuan dari tubuh jasadi dan
wajah semata. Tak perlu ia ada sebutan Putri Muslimah atau yang
sejenisnya.
Bila kamu dianugerahi wajah cantik, beryukurlah. Tidak
dengan ikut audisi kecantikan tapi dengan merawatnya sesuai syariat.
Tidak dengan diumbar meskipun sudah berbusana muslimah, tapi dihias
dengan perhiasan bernama malu. Hiasan malu ini akan menjagamu untuk
membatasi diri tampil di ruang publik yang tidak perlu apalagi
berlenggak-lenggok di depan laki-laki non mahram yang juga tak ada
kepentingan syar’i di dalamnya. Hiasi diri dengan keimanan, kecerdasan,
dan akhlak yang baik. Perbagus dengan pemikiran Islam.
Dan bila kamu
adalah muslimah yang dianugerahi Allah Ta’ala dengan ‘kekurangan’
menurut standar manusia, jangan berkecil hati. Allah tidak akan melihat
wajah atau tubuhmu tapi Allah Ta’ala melihat pada takwamu dan kecantikan
akhlakmu. Lagipula, dalam hidup ini kamu tidak butuh tepukan tangan dan
pujian dari banyak orang yang menilai penampilanmu. Kamu cukup butuh
satu orang yang akan melakukan itu semua yaitu suamimu kelak. Dan
yakinlah, dia akan datang seiring dengan kualitas dirimu yang sepadan
untuknya. Laki-laki baik untuk perempuan yang baik, begitu sebaliknya.
Dikutip dari muslimahzone.arrahmah.com
Comments
Post a Comment