[Blogtour & Book Review] Bayangan Clarissa by Ahmad Akmal Azman

Judul : Bayangan Clarissa
No. ISBN : 978-602-6383-46-4
Penulis : Ahmad Akmal Azman
Penerjemah: Shahida Harun
Penyunting: Cerberus404
Penyelaras Aksara: Seplia
Desainer Sampul: sukutangan
Penata Sampul: @teguhra
Penerbit : Haru
Jumlah Halaman : 344 hlm
Kategori : Fiksi, Horror, Thriller

photo by me
ig: @bookaisy


Blurb:
Dia akan muncul di kamar
siapa pun yang membaca E-mail ini.

E-mail berantai itu membuat netizen gempar.
Pasalnya, E-mail itu bukan E-mail
abal-abal. Clarissa benar-benar membunuh
setiap orang yang mendapatkan E-mail
itu dan mengabaikannya. Bahkan gadis
kecil itu membunuh mereka dengan cara yang paling sadis.

Siapa Clarissa? Dari mana datangnya
gadis kecil dengan mulut sobek dari pipi
Ke pipi itu?

Clarissa ada di situ dengan sebilah pisau
besar yang tajam, dan mereka kini hanya
tinggal sejarah.

 ~~~

Kilas Balik Cerita
Pertama kali aku tahu novel Bayangan Clarissa itu lewat instagram katalogharu. Dari situ juga pertama kalinya aku baca blurb novel ini. Blurbnya membuatku tertarik akan novel ini.  Gimana nggak tertarik, misterius dan bikin penasaran banget, ya kan? Singkat cerita, aku ditawarkan untuk mereview novel ini oleh pihak penerbit. Ya langsung aku terima deh tawarannya, hehe :D

And the story goes on… Tentang sebuah E-mail berantai yang menceritakan sosok Clarissa, gadis kecil bermulut sobek dari pipi ke pipi. Sosok Clarissa yang berhasil membuat netizen menjadi gempar.  

Kisah dimulai dengan prolog cerita yang bisa membuat pembaca seketika menahan nafas dan merinding. Kemudian cerita mengalirkan sejarah kehidupan Clarissa sejak pertama kali ia dilahirkan oleh sang ibu, Karina. Clarissa merupakan putri dari pasangan Karina dengan Carlos. Namun, Carlos sangat tidak peduli dengan proses kehamilan Karina. Carlos malah sibuk mengurusi ‘bisnis hitam’nya. Bahkan, ketika Karina akan melahirkan Clarissa, Carlos tidak ada di sisinya. Malah Hawk—adik laki-laki Karina sekaligus paman Clarissa—yang mengantar Karina ke rumah sakit.

cuplikan prolog


Lalu, bagaimana tumbuh kembangnya sosok Clarissa? Bagaimana Clarissa bisa menjadi hantu kejam? Sila temukan jawabannya di novelnya! Mau novelnya secara gratis? Yuk, simak review berikut ini terlebih dahulu! :D

 Review


Plot
Novel Bayangan Clarissa menggunakan alur campuran, yakni maju dan mundur. Cerita diawali dengan prolog yang berhasil bikin aku langsung nahan nafas. HORROR BANGET WOY!

“Wajahku cantik nggak, Kakak?”—halaman 46.



Plot twist PARAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHH. KU INGIN MARAAAAAAAH, MELAMPIASKAAAAAAN, TAPI KU HANYALAH PEMBACAAAAA AMATIRRRRRR…. *lho, jadi nyanyi?! hihi* Ya kirain ya, horror doang gitu, eh tau-taunya sadis juga.

source: google

Alurnya mengalir dengan cepat. Meski begitu, aku sebagai pembaca merasa sedikit terseok-seok ketika membacanya. Penggunaan alur campuran ini sedikit membingungkanku sebagai pembaca. Sehingga perlu bolak-balik halaman untuk memastikan tanggal-tanggal kejadiannya. Ditambah lagi, aku membaca novel ini tidak habis dalam satu waktu, sehingga banyak detail-detail kecil yang terlupakan olehku. Sehingga harus sedikit membaca ulang. Tapi lama-lama akan terbiasa dan paham dengan benang merah yang berusaha dijalinkan oleh penulis.

Tips: habiskan novel ini di satu waktu, gausah pusing sama tanggal, cukup liat tahunnya and enjoy the story.


Konflik
Nggak tau kenapa, aku sendiri merasa konfliknya sudah pecah sejak dari kisah prolog pembukanya. Aku benar-benar merasa se-excited itu dengan novel ini ketika baru selesai membaca prolognya.

Kabar baiknya, penulis memberikan berbagai macam konflik di dalam cerita ini. Mulai dari masalah terkait bisnis, masalah pekerjaan, masalah keluarga, masalah pertemanan, masalah kesehatan, hingga masalah keimanan. Penulis memaparkan permasalahan-permasalahan tersebut ke dalam satu jalinan cerita dengan cukup baik.

Beberapa kali, aku berhenti sejenak ketika membaca novel ini, karena merasa konfliknya membuat aku ‘ngos-ngosan’ dan jadi parno hahaha xD
  

ampuni aku guys
source: google

“Darahmu manis.”—halaman 172.



Tokoh dan Karakter
Di novel Bayangan Clarissa, banyak sekali tokoh-tokoh yang dihadirkan. Dan hal ini akan membuat pembaca bertanya-tanya, “duh, siapa lagi sih ini? Apa hubungannya sama Clarissa?” tapi tenang aja, readers! Di akhir cerita, kalian bakal paham kaitan semua tokoh yang ada dengan Clarissa.

source: google

Meski tokoh yang dihadirkan di novel ini cukup banyak, tokoh Clarissa sebagai tokoh utama tetap memiliki porsi yang paling banyak dalam cerita. Deskripsi karakter mengenai tokoh-tokoh lainnya cukup jelas dan tidak bertele-tele.  Penulis menggunakan dialog antartokoh, pemikiran tokoh, dan deskripsi khusus untuk menggambarkan karakter tokoh-tokohnya.

By the way, dari sisi penokohan dan karakternya ini jugalah yang membuat sisi budaya Malaysianya terasa kuat.


Latar
Secara garis besar, latar tempat yang dipakai oleh penulis merupakan lingkup wilayah Malaysia. Namun, ada juga beberapa latar tempat yang berada di luar Malaysia, seperti Italia dan Thailand.


source: google


Untuk latar suasananya sendiri, hm. Super duper kental banget suasana horrornya. Jujur, aku bukan orang yang mudah untuk parno terhadap hal-hal mistis. Tetapi, pas baca novel Bayangan Clarissa, aku langsung jadi parno sendiri di kamar kos :( apalagi cerita novel ini dibuka dengan prolog yang beeeeeeeeeeuh seremnya kerasa banget asli! Berasa lagi nonton film horror, bahkan bisa dibayangkan dengan mudah kalau terjadi di dunia nyata.

Kalau latar waktunya, sebenarnya ditulis dengan sangat mendetail. Di setiap awal bab, dicantumkan tanggal, bulan, dan tahun kejadiannya. Namun, jujur saja, aku sebagai pembaca tetap merasa sedikit kebingungan dengan tanggal-tanggalan tersebut. Seperti “sebentar-sebentar, ini tanggal berapa, oh berarti ini bagian flashbacknya ya, oh ini bagian masa depannya…” bla bla bla.


“Laughter is the best medicine.”—halaman 216



Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan oleh penulis ialah sudut pandang orang ketiga. Yang mana penggunaan sudut pandang ketiga ini dapat memudahkan pembaca untuk mengimajinasikan gambaran cerita ketika membaca. Selain itu, pembaca juga akan dengan mudahnya merasa berperan sebagai penonton. Karena mudah untuk membayangkan visualisasi dari deskripsi yang ada di dalam novelnya.


Tata Bahasa
Jujur, ini pertama kalinya aku baca My-Novel. Awalnya, agak underestimate dengan novel Bayangan Clarissa. Terutama terkait penggunaan bahasa di novelnya. Aku takut terjemahannya nggak ‘ngenakkin’ untuk dibaca. Takutnya kecampur-campur Indo-Malay gitu.

Eh, ternyata… too easy to read :)) benar-benar diubah ke bahasa Indonesia dengan baik tanpa menghilangkan unsur ke-Malaysia-annya. Ah, masa sih? Beneran deh, suwer! Memang, racikan bahasa terjemahan dari Penerbit Haru paling top markotop <3 daaaan…. Sepenglihatanku tidak ada typo yang mencemari novel ini, yaayyy!

source: google


Ending
Hehe.
Hehe.
Hehe.

Nggak tahu mau komentar apalagi tentang endingnya… super duper plot twist! Disini, aku cuma mau mengingatkan, hati-hati ketika membaca ending novel Bayangan Clarissa.

Kenapa tuh? Karena dapat mengakibatkan mulut menganga selama beberapa saat.

Meskipun endingnya ditutup dengan twist yang membuatku sangat amat kaget hingga tak bisa mengontrol mulut menganga, aku merasa masih banyak plot hole. Ada beberapa sisi yang menurutku penulis lewatkan untuk diberi penjelasan. Padahal menurutku, beberapa sisi tersebut cukup penting keberadaannya untuk dijelaskan lebih detail. Sehingga ketika aku sampai di halaman terakhir, cerita terkesan masih banyak lubang-lubangnya.

Tapi ya tapi, segini aja udah bikin mulut menganga tak terkontrol :(


Overall
KECE BANGETTTT GILEEE!!! Nggak ngerti lagi eyke tuch. Eh kenapa jadi alay gini ya? Hehehe.

3 words from me:

Beyond my expectation.


Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku agak underestimate dengan novel Bayangan Clarissa. Takut bakalan cheesy gitu horrornya, atau seramnya dipaksain gitu :( Eh tapi gimana yak, prolog novelnya aja udah bikin aye ketar-ketir bwang, betulan seram ternyata :(

Selain suasana horrornya yang dapat banget, suasana sadis dan mencekamnya juga kerasa banget. Entah kenapa, ketika baca novel ini jadi teringat film Our Times dari Taiwan, yang mana disitu juga ada bagian iseng-iseng ngirim pesan berantai kutukan. Tetapi kalo di film tersebut cuma sekadar bercandaan, kalau di novel ini terjadi dalam kenyataan. Oiya, jadi teringat film Orphan dan Wrong Turn juga. Dan kalau dulu kalian pernah baca novel Nightmare Side yang dulu ngehitz banget itu, wah Clarissa nih bikin flashback banget sih parah. Plus flashback novel Omen karya Lexie Xu. Tapi Clarissa versi Malaysianya ini nggak kalah seramnya lah. Oya, Clarissa juga versi non-romantisnya hehe.

Our Times Movie
source: google

Orphan Movie
source: google


Konfliknya juga cukup kompleks dan menurutku nggak cheesy. E-mail berantainya juga bisa relate banget dengan dunia nyata. Seperti broadcast di BBM/whatsapp/SMS dulu, yang nyumpahin jelek-jelek kalau nggak dishare ke 10 orang teman hahaha xD

Bahasa terjemahan yang apik juga membuat novel ini menjadi salah satu novel horror-thriller favoritku. Meskipun sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, suasana Melayu-Malaysia-nya masih kental banget kok. Jadi nggak hilang gitu aja. Lumayan juga, bisa nambah kosa kata dan idiom Melayu-Malaysia dari novel ini :))

Kalau ditanya bikin bosan nggak? Aku merasa bosan di akhir-akhir ceritanya aja. Karena terlalu kompleks dan kurangnya ya paling itu… beberapa bagian terasa berlubang. Plot holenya. Beberapa hal seperti luput dijelaskan oleh penulis dan menjadi tanda tanya. Tapi, overall sangat page turner!

source: google


Ratingnya berapa?

Aku kasih 4 bintang dari 5 bintang sih, worth it to read banget! ★★★★☆

~~~ 


Nah, makin penasaran kan sama novelnya? Segera melipir ke toko buku yuk! Atau kamu bisa coba ikutan giveaway di event blogtour Bayangan Clarissa ini. 


Caranya gimana tuh? Gampang! Kamu ikuti semua rangkaian blogtournya lalu jawab semua pertanyaan dari masing-masing host blogtour di fanpage Penerbit Haru pada akhir event blogtour ini.



Berikut pertaanyaan dariku,

 “Siapa nama paman dari Clarissa?”


Mudah kan pertanyaannya? Jangan lupa jawab pertanyaannya di fanpage Penerbit Haru ya dan ikuti terus event Blogtour Bayangan Clarissa dan Love Story of Walden sampai akhir!

Comments

Popular posts from this blog

[BOOK REVIEW] Secangkir Kopi dan Pencakar Langit by Aqessa Aninda

[BOOK REVIEW] Nais Tu Mit Yu by Dina Mardiana

[BOOK REVIEW] Tentang Kamu by Tere Liye