[BOOK REVIEW] Always and Forever, Lara Jean by Jenny Han

Judul : Always and Forever, Lara Jean
No. ISBN : 978-602-6682-06-2
Penulis : Jenny Han
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penyunting: Selsa Chintya
Penerbit : Spring
Jumlah Halaman : 356 hlm
Kategori : YA, Romance, Contemporary


ig: @bookaisy



Blurb:
Tahun terakhir Lara Jean berjalan sebaik yang ia harapkan. 
Lara Jean tidak bisa membayangkan tahun terakhir yang lebih baik dari ini. 
Pacarnya sangat baik,
ayahnya akan menikah kembali, 
dan Margot akan pulang untuk liburan musim panas.

Namun, perubahan mulai muncul.
Sementara Lara Jean bersenang-senang,
dia tidak bisa mengabaikan keputusan terbesar dalam hidupnya. 
Yang paling mendesak adalah
universitas, 
dan apa artinya itu bagi hubungannya dengan Peter. 
Setelah Margot, sekarang giliran Lara Jean untuk lulus dari SMA, 
pergi ke universitas, bahkan mungkin meninggalkan keluarganya, 
dan cowok yang dia cintai.

Saat hati dan otakmu mengatakan dua hal yang
berbeda, mana yang harus kau ikuti?

~~~

Kilas Balik Cerita
FYI (untuk yang belum tahu), novel Always and Forever Lara Jean merupakan novel terakhir dari serial Lara Jean. Novel pertamanya To All The Boys I’ve Loved Before, reviewnya ada disini (klik). Novel keduanya P.S. I Still Love You, reviewnya juga ada disini (klik). Kalau kalian sebelumnya belum pernah membaca buku pertama dan keduanya, aku sangat menyarankan untuk membacanya terlebih dahulu. Karena akan sulit nyambungnya jika langsung loncat baca ke Always and Forever Lara Jean. Jika sudah baca keduanya, hayuk atuh lanjut baca reviewku dan baca juga bukunya yaaa :)

“Patuhi nasihatku, Lara Jean. Jangan pernah mengatakan ‘tidak’ padahal sebenarnya kau ingin mengatakan ‘ya’.”—halaman 24

 
ini dia ketiga cover bukunya
source: google
Novel Always and Forever Lara Jean menceritakan kisah Lara Jean di tahun terakhir sekolahnya. Awalnya segala sesuatunya berjalan dengan sangat baik, hingga akhirnya keadaan mulai memusingkan bagi Lara Jean. Dimulai dari masalah kuliah, masalah keluarga, hingga masalah hubungannya dengan Peter.

Keadaan ini membuat Lara Jean harus berani mengambil sebuah keputusan yang akan berdampak besar dalam hidupnya. Di samping itu, Lara Jean juga dihadapkan pada risiko-risiko yang akan diterimanya dari keputusan yang akan diambil olehnya nanti. Kira-kira keputusan apa ya yang diambil oleh Lara Jean? Yukk, segera baca bukunya untuk mengetahui jawabannya.
source: google

Tapi rasanya seolah semua di sekelilingku mulai berubah dengan cara yang tidak kuduga, padahal satu-satunya yang kuinginkan adalah waktu tetap berhenti.—halaman 85


Plot
Alurnya rapih banget sih. Jenny Han memang keren banget ya ngatur pembabakan di serial Lara Jean ini, terutama di buku ketiganya ini. Nggak kerasa cepat maupun lambat. So, pembaca bisa enjoy dan mudah untuk memasuki dunia Lara Jean. Bahkan menjelma jadi Lara Jean juga bisa banget kok :))

Always and Forever Lara Jean nih nggak ada plot twistnya sama sekali sih menurutku. Tapi, entah mengapa aku sebagai pembaca bisa enjoy banget ketika baca bukunya, really PAGE TURNER! Temanya jelas, mainstream banget kan, kisah cinta remaja. Namun, Jenny Han bisa membuat bukunya dengan tema mainstream menjadi luwaarrrbiasaaah! Aku pun ketika selesai sampai di halaman terakhir, tetap saja bisa menikmati untuk baca ulang. Dan biasanya, penulis kan suka goyah gitu ya di buku-buku terakhir serialnya, tapi menurutku Jenny Han malah semakin baik tulisannya di buku ketiga serial Lara Jean ini.

source: google


Tokoh dan Karakter
Ahaaa, ada tokoh baru di buku ketiga ini. Karakter tokoh barunya lumayan banget lah. Menambah cita rasa dari buku ini. (((lho, memangnya makanan pakai ‘cita rasa’ wkwkwk))). Untuk tokoh-tokoh lamanya sendiri, aku merasakan karakternya semakin menguat dan bertambah dewasa. Terutama karakter dari Lara Jean sebagai tokoh utama dalam serial ini. Memang sih, badai-badai di tahun terakhir sekolah bisa membuat seseorang lebih kuat dan lebih dewasa dari sebelumnya. Terus juga semakin realistis tokoh-tokohnya. Kekurangan dan kelebihannya lebih diperlihatkan gitu. Jadi benar-benar ditampakkan ketidaksempurnaannya. Kalau di buku pertama dan keduanya kan kaya masih terkesan diagung-agungkan seperti dewa aka sempurna bingits. Jadi semakin sayang sama Kavinsky, eaa!!! Lope-lope banget lah ya sama penokohan karakter di buku ini, terutama abang Kavinsky :3 aw aw


“Kau harus ingat—pilihan adalah segalanya,”—halaman 214

forever, kavinsky! <3


Konflik
Yah, karena kisahnya bercerita di tahun terakhir SMA Lara Jean, pastinya banyak banget konflik-konflik yang disajikan. Terutama yang terkait dengan kelanjutan pendidikan. Sumpah sih, pas baca tuh aku jadi inget masa-masa galau pas kelas 12. Masa-masa tegang, stress, lelah, galau, ragu-ragu, takut, tapi juga sangat bersemangat di lain sisi karena memikirkan soal universitas. Karena kuliah memang nggak sebercanda itu yah :’)

Tentunya, masalah pendidikan ini memicu konflik-konflik lainnya. Konflik dalam hubungan Lara Jean-Peter, konflik keluarga Lara Jean, dan konflik-konflik lainnya. Yang aku rasakan sih, di awal-awal cerita rasanya datar banget gitu konfliknya. Soalnya indah banget deskripsi di awal-awal ceritanya, bahagia lah ya pokoknya. Tapi pas mulai ada satu pemicu konflik, langsung deh kerasa “hidupnya” konflik. Langsung deh aku mewek-mewek. Ntah berapa kali aku nangis pas baca novel ini. Padahal beberapa bagian cerita yang aku tangisi tuh biasa aja nggak sedih-sedih banget gitu, tapi air mata nggak tahan minta dikeluarin. Yah, beginilah aku, memang cengeng banget orangnya :))

ini aku guys kalau lagi cengeng :))))
source: google

“.… Tidak peduli apa pun yang kau lakukan, menjadi rapuh, membuka hati untuk orang lain, terluka… semua itu adalah bagian dari mencintai.”—halaman 339



Latar
Well done banget sih penggambaran latarnya. Latar tempatnya jelas banget, apalagi pas Lara Jean sama Chris pergi ke *piiiiiiiiipp* hehe no spoiler ya :p Latar suasananya duuh, apalagi deh, campur sari sekali. Latar waktunya juga jelas, pembaca nggak akan kebingungan mikirin waktu terjadinya, paham lah waktu-waktu di tahun terakhir SMA gitu lho.

Sudut Pandang
Jenny Han konsisten dalam menggunakan sudut pandang orang pertama dalam tiga buku serial Lara Jean. Di buku ketiganya, sudut pandang pertama yang digunakan membuat pembaca dapat menyadari perkembangan kedewasaan dari seorang Lara Jean. Dan pembaca akan dengan mudahnya menjelma menjadi sosok Lara Jean.

Ending
Ending serial Lara Jean ditutup dengan sangat manis oleh Jenny Han. Kelewat manis malahan.

Tapiiiii… Jujur ya, untuk aku sendiri, endingnya ini menurutku bagian paling emosional. Nggak ngegantung kaya buku pertamanya sih, pokoknya bukan masalah dari penulis atau ceritanya, tapi bermasalah di hatiku /ealebay/. Nggak akan ada lagi waktu-waktu menunggu kehadiran cerita Lara Jean dan Kavinsky. Nggak akan ada lagi waktu-waktu berharap “ah semoga ceritanya bakal kaya blablablabla…”, nggak akan ada lagi deh. Sebagai pengagum Kavinsky garis keras pastinya senang banget akhirnyaaaa serial ini selesai juga, tapi di satu sisi sedih jugaaa! Huuuu, byebye my K! </3
source: google


Kitty selalu mengatakan bahwa asal cerita adalah sesuatu yang penting.—halaman 351



Overall
Hmm, secara keseluruhan aku sangat puas dengan novel penutup serial Lara Jean ini. Intinya, berhasil memenuhi ekspektasiku lah ya. Karena aku menempatkan novel Always and Forever Lara Jean ini sebagai my most anticipated book in 2017. Jadilah ekspektasiku cukup tinggi terhadap buku ini. Dan alhamdulillahnya terbayar sudah ekspektasiku. Oya, novel ini nambah referensi film buatku juga, lumayan huehehe.

Meski tiada hal-hal mengejutkan atau WuoOw yang terjadi di novel ini, aku tetap sangat menyukainya. Malah nagih kelanjutannya lagi kalau bisa. Sumpah, rasanya tuuuh masih ingin kisah Lara Jean dan Peter ini dibikin lagi sekuelnya. Memang ya dasar manusia, nggak pernah puas haha x)) more story about Kavinsky, please? :( *ngemis-ngemis ke mama Jenny*

Perasaan senang sama sedih nyampur jadi satu ketika membaca novel ini. Kegalauan yang dirasakan sama Lara Jean mudah banget aku pahami, karena pernah merasakannya juga, wk jadi curhat. Kisah cinta Lara Jean memang paling top lah ya, berkali-kali aku baca ulang, tetap aja berhasil membuatku tertawa-menangis-cemberut-replay. Entah ada magis apa yang tersemat di novel ini. Seperti yang aku bilang sebelumnya, biasanya penulis suka anti klimaks di novel terakhirnya. Jadi novel terakhirnya ceritanya nggak seru gitu. Tapi untuk Always and Forever Lara Jean must read banget sih. Karena tetap ada klimaksnya. Yah, walaupun yang aku rasa konfliknya nggak se-wow novel keduanya, tapi tetep kasih jempol lah. Novel favoritku banget lah serial Lara Jean ini <3

source: google

p.s. semoga aku segera menemukan Kavinskyku HEHEHHEHEHE AAMIIN.





Comments

Popular posts from this blog

[BOOK REVIEW] Secangkir Kopi dan Pencakar Langit by Aqessa Aninda

[BOOK REVIEW] Nais Tu Mit Yu by Dina Mardiana

[BOOK REVIEW] Tentang Kamu by Tere Liye