[BOOK REVIEW] Bintang by Tere Liye
Judul : Bintang
No. ISBN :
978-602-03-5117-9
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Jumlah
Halaman : 392 hlm
Kategori : Fiksi,
Fantasi, Remaja
![]() |
ig: @bookaisy |
Blurb:
Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas
sebelas.
Penampilan kami sama seperti murid SMA
lainnya.
Tapi kami menyimpan rahasia besar.
Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman
semejaku,
bisa mengeluarkan petir dari telapak
tangannya. Dan Ali, si
biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah
menjadi beruang
raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke
dunia paralel
yang tidak diketahui banyak orang, yang
disebut Klan Bumi,
Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang.
Kami bertemu
tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain.
Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga
kali
berhasil menyelamatkan dunia paralel dari
kehancuran
besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah
yang
melepaskan “musuh besar”-nya.
Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini
justru awal
dari semuanya…
Buku keempat
dari serial “BUMI”
Kilas Balik Cerita
Seperti yang
telah kita ketahui, Bintang merupakan novel keempat dari serial Bumi. Yang mana
menjadi salah satu novel yang ditunggu-tunggu oleh penggemar kisah Raib, Seli,
dan Ali. Jika kamu lupa atau belum tahu, novel pertamanya adalah Bumi, novel
keduanya Bulan, dan novel ketiganya Matahari. Untuk review Bumi bisa di klik disini. Sedangkan untuk review Bulan dan Matahari silakan di cek di goodreads
dulu ya, karena belum tersedia di blog ini, hehe. Oya, sebaiknya jika kamu
belum baca 3 novel sebelumnya, lebih baik jangan baca review Bintang ini
terlebih dahulu, Karena mungkin akan sedikit spoiler cerita di 3 novel
sebelumnya.
![]() |
source: google |
Setelah
perjalanan ke Klan Bintang yang diceritakan di novel Matahari berakhir dengan
sebuah ancaman yang menggegerkan dari Sekretaris Dewan Kota Zaramaraz, maka
Raib, Seli, dan Ali memutuskan segera kembali ke Klan Bulan untuk menyampaikan
pesan peringatan tersebut kepada Pemimpin Klan Bulan dan Klan Matahari. Setelah
pesan peringatan tersebut tersampaikan, ketiga remaja tersebut kembali pulang
ke Klan Bumi.
Sesampainya
kembali di Klan Bumi, mereka berusaha sewajar mungkin dalam menjalani
kehidupannya di Klan Bumi. Beberapa hari kemudian, Miss Selena memanggil mereka
bertiga dan menjelaskan keputusan yang disepakati oleh Klan Bulan dan Klan
Matahari. Keputusannya berupa misi perjalanan menuju Klan Bintang untuk
mengetahui titik-titik penting yang terkait dengan ancaman dari Sekretaris
Dewan Kota Zaramaraz. Akhirnya, Raib, Seli, dan juga Ali akan kembali
bertualang ke Klan Bintang dengan membawa misi yang bertujuan menyelamatkan
kehidupan dunia paralel.
Plot
Kalau boleh
jujur, ini novel Bintang alurnya cepat banget boooo’! Sumpah deh, aku pas baca
tuh kayanya baru sebentar banget gitu, lah tiba-tiba udah di halaman terakhir
aja :’) tapiii, cepatnya nggak cepat banget sih. Aku benar-benar enjoy banget
pas bacanya. Page turner!
Dan jrengjreng!!
Ada plot twist yang wOw lumayan sekali. Aku nggak kepikiran sebelumnya sih,
jadi menurutku keren banget haha.
![]() |
source: google |
Tokoh dan Karakter
Meskipun tokoh
utamanya itu Raib, tapi aku tetap #AliSentris hehehehe. Ngefans banget aku tuh
sama Ali. Di novel Bintang ini terdapat kemunculan beberapa tokoh baru yang
semakin mewarnai jalannya cerita. Tokoh-tokohnya juga semakin solid. Bang Ali
dibuat makin loveable lah karakternyaaaa <3
Konflik
Konflik yang ada
di novel Bintang jelas lebih seru dari Matahari. Ceritanya lebih terasa hidup
dan nggak membosankan. Soalnya yang aku rasain di novel Matahari penempatan
konfliknya agak kurang dan yah bisa dibilang agak membosankan. Meskipun di
novel Bintang ini petualangannya di Klan Bintang lagi—sama seperti di novel
Matahari, tetapi banyak hal-hal baru yang ditampilkan. Sehingga lebih banyak
lagi permasalahan yang terkuak. Hal ini menjadikan cerita terasa lebih
menegangkan.
Latar
Latar suasananya
sudah jelas sih ya terbentuk dengan baik. Suasana tegangnya, sedihnya, harunya,
semangatnya, juga lucunya. Ini nih yang baru dari serial Bumi, di novel Bintang
banyak banget diselipkan unsur komedinya. Dari mulai jokes garing sampai yang beneran
lucu adaaa! :D jokesnya lumayan lah untuk sedikit meregangkan ketegangan. Latar
tempat dan waktunya juga cukup baik penggambarannya.
Sudut Pandang
Seperti ketiga
novel sebelumnya, novel Bintang masih konsisten menggunakan satu sudut pandang
dari tokoh utamanya, yaitu Raib. Aku sih sama sekali nggak keberatan, jika
hanya ada satu sudut pandang dari Raib. Karena sudah bisa menggambarkan keadaan
di dalam ceritanya dengan baik.
Ending
Hmm… hmm…
endingnya ya? Zzzzzzzzzzz! Ngeselin abis! Plot twist banget sumpah, like
WhATttttTTT????? WoW. Bikin geger pembacanya bingitszzz. BingitsZ lho ya, bukan
banget lagi. Dan nggak cuma dibikin geger, ternyata pembaca juga disuruh sabar
lagi (clue: perhatikan baik-baik sinopsisnya ya). Hhhhh, aku rapopo disuruh
nunggu lagi. Sudah terbiasa untuk menunggu kok :)
![]() |
source: google |
Tata Bahasa
Kalau aku tidak
salah hitung, ada sekitar 6-7 kesalahan penulisan hehe. Itu baru typonya aja
sih yang aku hitung, kesalahan peletakan tanda petik juga ada beberapai. Tapi
yah menurutku sih nggak begitu mengganggu, as long as I can read it. Tetapi
akan lebih baik lagi jika diperbaiki :))
Overall
Secara
keseluruhan aku suka sama novel Bintang <3 menurutku jauh lebih bagus dari
novel Matahari, tapi belum se-seru novel Bulan, yah sama kaya novel Bumi lah
kerennya. Hehe, aku tuh memang paling demen sama novel Bulan.
Satu kata yang
bisa mendeskripsikan Bintang: Kocak, sumpah sih ntah mengapa aku merasa Bintang
cukup fresh. Karena agak berbeda dari ‘kebiasaan’nya Bang Tere Liye. Di novel
Bintang, Bang Tere Liye nih banyak banget menyelipkan jokes-jokes, mulai dari
yang garing banget sampai yang benaran lucu haha. Jokesnya juga related banget
sama ‘zaman now’. Kelihatan banget Bang Tere Liye mencoba untuk menyusupkan
gaya ‘zaman now’ yang lagi hits banget itu. Tapi nggak terlalu memaksakan kok,
porsinya cukup pas. Pembaca nggak akan berpikir “apaan siih nih” tapi malah
senyum-senyum bahkan tertawa terpingkal-pingkal seperti yang kulakukan. Lebay
memang, tapi jokesnya memang aku banget xD
Meskipun banyak
hal-hal lucunya, Bang Tere Liye tetap bisa menjaga suasana tegang dan
mencekamnya. Jadi imbang gitu suasananya. Nggak bikin bosan lah ya. And as
usual, ada pesan hidup yang diselipkan sama Bang Tere Liye di novel Bintang
ini. Walaupun novel ini bergenre fantasi, Bang Tere Liye tetap menjaga
konsistensinya untuk menyelipkan nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil
hikmahnya oleh pembacanya.
Terakhiiiiirrr,
Ali semakin loveable lho, serius deh :)) semakin genius, semakin garing,
semakin kocak, semakin nggak jelas, tapi semakin minta disayang aaaww! Aku
sambil ngayal kapan Raib-Ali menebarkan kisah kasih SMAnya gitu :3
Pokoknya aku
sangat enjoy ketika membaca novel Bintang, sama sekali nggak terselip rasa
bosan, page turner banget nggak seperti novel Matahari. Kasih 4,2 bintang
deeeh!
Comments
Post a Comment