[BOOK REVIEW] Selena - Nebula by Tere Liye
Judul : Selena
No. ISBN : 978-602-06-3951-2
Penulis: Tere Liye
Co-Author: Diena Yashinta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 368
Kategori : Fiksi, Fantasi, YA
![]() |
sumber: goodreads.com |
Judul : Nebula
No. ISBN : 978-602-06-3953-6
Penulis: Tere Liye
Co-Author: Diena Yashinta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 376
Kategori : Fiksi, Fantasi, YA
![]() |
sumber: goodreads.com |
Blurb:
SELENA dan NEBULA adalah
buku ke-8 dan ke-9 yang menceritakan siapa orangtua Raib dalam serial
petualangan dunia paralel. Dan buku ini sebaiknya dibaca berurutan.
Kedua buku ini juga
bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh
Klan Bulan. Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki
rencana bertualang ke tempat-tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk,
saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoism, dan pengkhianatan.
Ada banyak karakter
baru, tempat-tempat baru, juga sejarah dunia paralel yang diungkap. Di dua buku
ini kalian akan berkenalan dengan salah satu karakter paling kuat di dunia
paralel sejauh ini. Tapi itu jika kalian bisa menebaknya.
Dua buku ini bukan
akhir. Justru awal terbukanya kembali portal menuju Klan Aldebaran.
"Selena,
jadilah anak yang kuat. Kamu akan sendirian menghadapi kehidupan."—Selena,
hal 6
Kilas Balik Cerita
Siapa yang masih mengikuti serial petualangan dunia paralel
bersama Raib n the gank? Yuk, kita tos virtual dulu,
hahaha! Di tahun 2020 ini, Selena dan Nebula telah diterbitkan ke dalam bentuk
buku fisik sebagai buku ke-8 dan ke-9 serial petualangan dunia paralel.
Jujur, aku sangat excited dan
menunggu-nunggu kelanjutan cerita dunia paralel. Novel lokal yang bergenre
fantasi saat ini masih terlampau sedikit. Sehingga serial ini menjadi sangat
menarik untukku. Ditambah lagi, novel Selena dan Nebula menggunakan latar
kehidupan perkuliahan. Yang mana aku sendiri merupakan mahasiswa tingkat
akhir, well, jadi butuh bacaan hiburan dari segala kepenatan
perkuliahan daring yang ada lah yaaa.
Tanpa banyak basa-basi lagi, mari mengupas novel Selena dan
Nebula bersamaku, yuk!~
![]() |
Selena - Nebula |
"Selena,
hidup ini hanya soal sudut pandang. Digeser sedikit saja cara kita
memandangnya, kita bisa mengubah sesuatu yang menyebalkan menjadi hal yang
berbeda."—Selena, hal 45-46
Rasa-Rasa Saat Baca
Alur
Novel Selena mengisahkan latar belakang kehidupan remaja
dari tokoh utama novel ini, yakni Selena. Pembaca serial petualangan dunia
paralel diajak untuk menyelami sejarah kehidupan Selena yang ternyata memiliki
kaitan yang erat dengan permasalahan dunia paralel di masa kini. Selena,
seorang remaja yatim piatu yang besar di lingkungan kumuh dan tertinggal.
Setelah ditinggal pergi ibunya, Selena memulai kehidupan barunya di distrik
lain. Selena tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah formal. Meski begitu,
Selena memiliki otak yang yang sangat cerdas. Ia begitu berambisi untuk lulus
tes masuk kuliah di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi. Dengan segala cara, ia
berusaha untuk bisa menjadi salah satu mahasiswi di akademi terbaik di Klan
Bulan. Dari sini, perjalanan panjang sosok remaja tokoh Selena menjadi salah
satu bagian penting dari sejarah dunia paralel.
Novel Nebula melanjutkan kisah masa lalu Selena yang belum
terselesaikan di novel Selena. Walaupun hanya kelanjutan kisah Selena, alur
novel Nebula dibumbui warna-warni konflik yang lebih bervariasi. Alur di novel
Nebula terasa lebih cepat dan tidak monoton jika dibandingkan dengan novel
Selena. Sehingga tidak membuat pembacanya merasa bosan. Petualangan-petualangan
seru di tahun terakhir Selena berkuliah dipaparkan dengan ciamik dalam novel
ini. Termasuk petualangan yang akan membuka portal menuju klan-klan lain di
dunia paralel.
"...
Kata orang bijak, kita akan lebih menyesal jika tidak melakukan karena takut,
dibanding melakukan meskipun gagal."—Selena, hal 63
Tokoh dan Karakter
Tokoh utama dari kedua novel ini adalah Selena. Selena
dengan karakternya yang ambisius, perfeksionis, dan memiliki penglihatan yang
tajam. Kehidupan perkuliahan Selena ditemani dan dibantu oleh dua sahabat
baiknya, yakni Mata dan Tazk. Mata yang hadir dengan ketulusan, kelembutan dan
kepandaiannya. Lalu Tazk dengan kejeniusan, kecermatan dan kedisiplinannya yang
tinggi. Mereka bertiga selalu belajar bersama, menghadapi segala masalah
perkuliahan bersama, dan juga bertualang ke dunia paralel secara bersamaan.
Baik Selena maupun Nebula, keduanya menghadirkan banyak
tokoh-tokoh baru untuk mendukung keseluruhan jalan cerita. Masing-masing tokoh
ditonjolkan dengan karakter dan kekuatan yang berbeda-beda. Dengan banyaknya
tokoh dan karakter baru, kisah petualangan dunia paralel menjadi semakin
kompleks dan menarik. Selain banyaknya tokoh baru, di kedua novel ini juga
banyak memunculkan kembali tokoh-tokoh yang telah dihadirkan di buku-buku
serial sebelumnya.
"...
Masa depan dipahat lewat masa lalu, hari ini adalah cerminan hari-hari
kemarin...."—Selena, hal 113
Latar
Dengan banyaknya tokoh-tokoh baru yang bermunculan, maka
banyak pula tempat-tempat baru yang dijadikan latar dalam cerita di Selena dan
Nebula. Seperti contohnya, Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, juga
distrik-distrik di Klan Bulan. Latar Akademi Bayangan Tingkat Tinggi
mengingatkanku pada Hogwarts. Tapi ini versi lokalnya, eh versi Klan Bulannya.
Tak hanya tempat-tempat baru, Selena dan Nebula juga
menghadirkan suasana baru yang berbeda dengan suasana cerita di serial
sebelumnya. Berhubung cerita di Selena dan Nebula merupakan flashback kisah
Selena, maka suasana yang dihadirkan penulis adalah suasana jadul yang ada di
Klan Bulan.
"Dengarkan
baik-baik. Dunia yang kita lihat tidak sesederhana yang
terlihat...."—Selena, hal 258
Konflik
Bagiku, novel Selena terkesan hanya sebagai pengantar untuk
pembangunan kisah hidup Selena secara keseluruhan. Sehingga, di bagian awal
hingga pertengahan, konflik di novel Selena terasa cukup monoton. Beberapa
bagian cerita menurutku banyak yang kurang dieksekusi dengan baik. Padahal
bagian-bagian tersebut dapat dikembangkan untuk memercik konflik yang lebih
seru. Seperti contohnya, ketika Selena menjalani tes masuk untuk kuliah di
Akademi Bayangan Tingkat Tinggi. Pembabakan ceritanya terlalu cepat dan tidak
begitu mendetail. Padahal dapat dipupuk menjadi konflik yang lebih kompleks dan
menegangkan.
Berbeda dengan Selena, konflik di novel Nebula terasa lebih
asyik dan mendebarkan. Bahkan di halaman-halaman awal aku sudah dibuat terkikik
berkali-kali. Banyak selipan candaan sarkas yang membuatku sebagai pembaca
senyum-senyum sendiri. Puncak konfliknya juga pecah dan membuatku berdebar
kegirangan, hahaha. Akan tetapi, konflik Nebula tidak dapat dipahami dan
dinikmati pembaca jika belum membaca novel Selena secara utuh. Jadi, hukumnya
kudu bin wajib bin harus baca Selena terlebih dahulu sebelum membaca Nebula.
Bahkan, sang penulis pun menyelipkan catatan sebagai berikut:
![]() |
Catatan di halaman awal Nebula |
"...
Dalam banyak masalah, solusi terbaiknya justru dengan cara
alamiah."—Nebula, hal 50
Tata Bahasa
Bagi penggemar buku-buku Tere Liye pasti sudah terbiasa dan
mengenal gaya penulisan yang dipakai di dalam buku-bukunya. Selena dan Nebula
pun ditulis dengan gaya bercerita khasnya Tere Liye. Bagi teman-teman yang
mungkin tidak terlalu senang dalam membaca, kupikir akan cukup mudah untuk
membaca dan menikmati novel Selena dan Nebula. Karena gaya penulisannya yang
sederhana dan tidak terlalu banyak narasi yang panjang-panjang. Dan menurutku,
Selena dan Nebula dapat dibaca terlebih dahulu tanpa membaca serial petualangan
dunia paralel sebelumnya. Karena pembaca juga akan mudah untuk memahami alur
cerita yang ada di kedua novel ini. Walaupun pastinya, akan ada beberapa bagian
yang akan menjadi pertanyaan bagi para pembaca. Jawabannya dapat ditemukan di
novel-novel serial petualangan dunia paralel sebelumnya.
Novel Selena dan Nebula yang kumiliki merupakan novel
cetakan ketiga. Di mana pada cetakan ketiga ini masih terdapat beberapa
kesalahan penulisan (typo). Di novel Selena aku menemukan tiga typo,
yaitu di halaman 65, 239, dan 327. Sedangkan di novel Nebula terdapat
empat typo di halaman 9, 95, 330, dan 359. Serta terdapat satu
kesalahan penyebutan angkatan Akademi Bayangan Tingkat Tinggi di halaman 232.
Semoga di cetakan-cetakan selanjutnya, kesalahan-kesalahan minor ini dapat
teratasi dengan baik.
"...
Aku lebih baik memikirkan menjadi diri sendiri saja, menikmati hari-hariku
dengan bersahaja. Tidak pusing apalagi terbebani dengan komentar orang lain."—Nebula,
hal 74
Ending
Seperti serial petualangan dunia paralel
sebelum-sebelumnya, ending dari novel Selena dan Nebula
ditutup dengan banyak pemahaman baru dan disertai oleh berbagai pertanyaan yang
akan berkecamuk di kepala para pembacanya. Yup, ending-nya dibuat
gantung lagi dan lagi. Bikin geregetan dan gemas banget! Selena diakhiri dengan
menggantung sih, hmmm, masih gapapa ya, karena Nebula sudah ada di tangan.
Sedangkan Nebula? Aduh, harus menunggu lagi aku tuh.
Yuk, semangat nunggu kelanjutan ceritanya lagi, yuk! *auto
teriak tanpa suara* oya, kalau kalian mau beli novel Selena, kusarankan untuk
membeli novel Nebula juga ya. Apalagi yang sudah mengikuti serial ini dari awal
banget. Tolong ya, tolong banget untuk langsung beli sekaligus Nebulanya.
Supaya kamu nggak emosi dan setengah mati menahan rasa penasaran! Btw, ada
bonus cerita, lho, di novel Nebula. Bonus ceritanya bikin teringat dengan novel
serial sebelumnya, yaitu Ceros dan Batozar!
"...
Ah, di dunia ini, teman sejati adalah harta karun terbaik."—Nebula, hal
215
Overall
Secara keseluruhan, aku dapat menikmati novel Selena dan
Nebula dengan baik. Akan tetapi, jika boleh memilih, aku lebih menyukai novel
Nebula dibandingkan novel Selena. Konfliknya lebih complicated,
banyak tokoh baru yang unik-unik, dan warna cover-nya yang
menggunakan warna kesukaanku, abu-abu. Tapi-tapi, warna cover Selena
juga cakep banget. Apik.
Menurutku, novel ini cocok untuk dibaca para penggemar
fantasi. Banyak kemiripan dengan serial Harry Potter, namun tentu saja berbeda.
Serial ini lebih banyak memberikan sentuhan sains dan nuansa lokalnya. Penulis
juga mengangkat isu-isu sosial yang banyak terjadi di masyarakat. Di antaranya
terkait masalah bullying, masalah senioritas dan masalah upah
pekerja.
"Aku
selalu meyakini, semakin gelap sesuatu—karena kegelapan menyelimutinya—maka
sejatinya, hanya soal waktu cahaya terang menyinarinya. Cukup selarik cahaya kecil,
kegelapan itu mulai pudar. Dan sebaliknya, semakin terang sesuatu, juga akan
semakin gelap bayangan yang terbentuk. ..."—Nebula, hal 230
Serap Makna
Tere Liye selalu menyisipkan pesan-pesan kehidupan yang
bisa dimaknai di dalam buku-bukunya. Tak terkecuali dengan Selena dan Nebula
yang bergenre fantasi. Beliau berhasil menyisipkan pesan-pesan tersebut dengan
cara yang smooth sehingga tidak mengganggu jalan cerita atau
terkesan memaksakan dan menggurui.
Dari novel Selena aku belajar bahwa;
- Memiliki
ambisi itu boleh, namun jangan sampai ambisi tersebut menjurus kepada
keburukan dan kerusakan bagi diri sendiri maupun orang lain.
- Membaca
banyak buku merupakan suatu keharusan bagi seluruh insan, karena banyak
ilmu dan pengalaman yang dapat diberikan oleh buku-buku.
- Mempelajari
berbagai bahasa merupakan hal penting.
Sedangkan dari novel Nebula aku dapat memahami bahwa;
- Menemukan
sahabat sejati itu bagaikan menemukan harta karun, karena sahabat sejati
sangat sulit untuk ditemukan, dan begitu berharga sehingga harus dijaga
dengan baik.
- Jangan
merasa terbebani dengan komentar orang lain, jalani dan nikmati hidup
dengan bersahaja.
- Karya
sastra dan literasi itu amat penting, banyak informasi dan pengetahuan
yang dapat dijadikan inspirasi.
"Kamu
tahu, Selena, semakin maju teknologi, memang semakin banyak waktu yang dihemat
manusia, tapi kualitas hidup mereka justru menurun. Waktu dan kemudahan hanya
digunakan untuk hal sia-sia, memelototi gadget di tangan. ..."—Nebula, hal
299
Baiklah, kucukupkan sampai sini dulu ya cuap-cuap novel
Selena dan Nebula dariku. Sampai jumpa di cuap-cuap buku selanjutnya!
Salam literasi!
(Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Resensi Tere Liye
2020)
Comments
Post a Comment